Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt

Mutu penting [pgp_title}

Berbagai Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt mesti digelar oleh sebuah perusahaan atau institusi. Tujuannya amat jelas buat meningkatkan kinerja. Agar bisa bersaing dalam bidang yang digeluti, serta mencapai puncak kesuksesan yang diinginkan. Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt sangat dibutuhkan. Seperti apa kualitas yang bisa didapatkan lewat Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt itu?

 Sertifikasi

Pada umumnya Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt digelar mulai dari 1-20 hari. Jadi lamanya durasi Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt  tergantung dari kebutuhan. sebagai bukti atas kompetensi satu orang agen perubahan di program improvement ini. Maka akan mendapatkan sertifikasi ini.

Standarisasi sertifikasi itu memang berbeda-beda pada setiap penyedia servis sertifikasinya maupun consulting firm-nya. Sertifikasi internal-nya juga dapat berlainan di setiap perusahaan. ASQ atau American Society for Quality adalah yang terbesar dalam dunia selaku penyedia jasa sertifikasinya. Syarat umum dari ASQ biasanya ialah kandidat setidaknya memiliki satu project DMAIC serta sudah lulus pada ujian tertulisnya.

Setiap perusahaan biasanya menganut metode standarisasi tersebut. akan tetapi ada pula yang lebih ringan, semisal cuma menggelar Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt dua hari aja, serta cukup terlibat di project tertentu. Jadi penting untuk mengerti mutu dari change agen bukan sekadar yang memiliki sertifikasi saja. Akan tetapi pihak yang menyerahkan sertifikasi itu.

Mutu penting Seorang 6 Sigma  Black Belt

amat dibutuhkan tenaga profesional dengan peranannya tersendiri, supaya proyek bisa berjalan pada lancar dan mencapai target.  Pada project tersebut terdapat team member, master black belt, green belt, serta black belt. Di level institusi Jadi dikenal sponsor dan champion. Nah, apa yang diperlukan oleh satu orang 6 Sigma  Black Belt handal?

  • Kecakapan teknis. satu orang Six Sigma Black Belt tak mesti  berlatar belakang pendidikan jurusan statistik maupun teknik. Tapi Black Belt memiliki keahlian di dalam pengumpulan dan perubahan data sebagai informasi yang dapat diserap sama timnya. kemampuan analisis data juga harus dipunyai. Karena keahlian ini amat luar biasa di dalam penentuan strategi penyempurnaannya. Bila tak memilikinya Jadi 6 Sigma Black Belt akan terjebak pada hal yang teoritis serta akademis saja.
  • Cara menilai dari sudut berbeda. 6 Sigma Black Belt mesti mengerti apa saja yang dikerjakannya. keahlian bisnisnya sangat baik, serta dapat memahami hubungan setiap proyek yang dikelolanya sesuai impian organisasinya. 6 Sigma Black Belt pun dapat mempraktekkan visi industri dengan menerapkan strategi hingga KPI (Key Performance Indikator), serta penentuan proyek supaya KPI-nya dapat terpenuhi.
  • Berorientasi pada hasil. 6 Sigma Black Belt bisa menentukan mutu yang terukur serta tidak subyektif. Jadi 6 Sigma Black Belt tidak hanya harus mampu melaksanakan koordinasi, komunikasi dan disenangi tim saja. namun, juga bisa menyerahkan hasil sesuai impian.
  • Kehandalan dalam pengelolaan proyek ini berarti mengerjakan project di rentang waktu tertentu. Jadi satu orang 6 Sigma Black Belt harus bisa memahami kebutuhan, perspektif varians, batasan waktu, sumber daya serta ruang lingkupnya. Pemahaman dasar dalam pengelolaan project serta memiliki pengalaman luas di dalam menjalankan proyek adalah keahlian luar biasa yang harus dipunyai.
  • seorang pemain tim. Layaknya playmaker di dalam permainan sepakbola, 6 Sigma Black Belt juga mesti sebagai pengatur serangan serta benteng pertahanan yang bagus. Nah, Black Belt juga mesti memiliki keahlian sebagai leader  tim, sebagai bagian tim, mengerti dinamika serta mengelola konflik yang terjalin.
  • memahami impian konsumen. Six Sigma Black Belt mesti mengerti caranya menjalin komunikasi dengan para pelanggan. Sekaligus memperoleh keperluan tiap pelanggan, terutama yang paling kritikal. Kemudian mampu memenuhi kebutuhan tersebut secara terukur.
  • Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Penerimaan yang bagus dan gagasan perbaikan yang disampaikan memberikan kualitas yang diinginkan. Bila seluruh stakeholder menerimanya dengan baik, sebagai pertanda kalau terjadi komunikasi baik dan munculnya ide cemerlang. Maka seorang Six Sigma Black Belt harus pintar di dalam berkomunikasi bersama seluruh level dalam institusi. Tentunya proses komunikasi serta teknik presentasi dengan manajemen dan shop floor pastinya berbeda.
  • Selalu berjuang sebagai semakin baik. Kesempurnaan bisa dicapai melalui proses, dari jangan hanya memandang hasil akhirnya aja. Jadi untuk seorang 6 Sigma Black Belt amat memahami selalu terdapat metode maupun cara lebih baik untuk meningkatkan produknya. Karena 6 Sigma Black Belt adalah satu orang pembelajar, self motivated serta terus melaksanakan upgrade kemampuannya.

Mutu utama Seorang Six Sigma Green Belt

Karyawan sebuah industri yang telah dibekali metodologi untuk perbaikan ini dikenal sebagai seorang Six Sigma Green Belt. di masa mendatang Six Sigma Green Belt dibebani demi tanggung jawab sebagai leader proyek perbaikan. 6 Sigma Green Belt memang tidak menyerahkan semua waktunya guna pengerjaan project perbaikan. Selain itu, ruang lingkup proyeknya umumnya masih di area kerjanya.

Berdasarkan kompetensi serta kualifikasi sebenarnya satu orang 6 Sigma Green Belt tak kalah dengan 6 Sigma Black  Belt. Keduanya adalah agen perubahan pada sebuah organisasi yang menaunginya. Nah, melalui Training Six Sigma Black Belt dan Training Six Sigma Green Belt impiannya Six Sigma Green Belt dapat mempunyai mutu penting selaku berikut ini.

  • sebagai seorang pemimpin team hebat. Six Sigma Green Belt mesti mempunyai kemampuan dalam kepemimpinan, mampu bekerjasama sama team, paham atas dinamika team serta menjadi bagian team. Supaya dapat memimpin tim sama efektif, Jadi kemampuan interpersonal skill-nya mesti bagus. Selain itu, penting pun mempunyai kemampuan persuasif, bisa memberikan motivasi untuk orang lain serta gampang bergaul.
  • mempunyai energi tinggi. Harus bisa memotivasi 6 Sigma Green Belt sendiri, berintegritas tinggi, dapat dipercaya dan memiliki inisiatif. semangat tinggi bisa membantunya supaya dapat terus-menerus berkembang serta produktif. Ketabahan dalam bertahan dalam masa sulit ketika menjalankan project juga termasuk manfaat dari semangat maupun passion tinggi yang dipunyainya.
  • memahami keahlian terkait proses. 6 Sigma Green Belt mesti mengerti proses yang terjadi dalam wilayahnya. 6 Sigma Green Belt juga mengerti betul definisi dari “cacat” produk sebuah sistem. Dengan begitu, dia mampu terus-menerus memperbaiki kemampuan 6 Sigma Green Belt. Agar dapat memberikan hasil yang semakin baik.
  • memahami manajemen project. keahlian dalam pengelolaan project sesuai kebutuhan bisnis, variasi perspektif, waktu, pemanfaatan sumber daya dan ruang lingkup kerja pun mesti dipunyai satu orang 6 Sigma Green Belt.
  • mempunyai kemampuan teknis. Dia tidak mesti mempunyai latar belakang  pendidikan teknik maupun ahli bidang statistik. Tapi Six Sigma Green Belt amat dituntut mempunyai keahlian dalam pengumpulan dan analisa data. Sehingga mampu menentukan strategi penyempurnaan yang paling tepat. Jadi 6 Sigma Green Belt tak harus mengerti semua tool statistik. namun, mesti mampu dalam identifikasi terhadap keperluan analisa data, meminta bantuan kepada 6 Sigma Black Belt, serta melakukan validasi sistem pengukuran.
  • menjadi advokat bagi pelanggan. Satu orang Sabuk Hijau mesti mengerti peranan luar biasa pelanggan secara eksternal dan internal. 6 Sigma Green Belt amat mengerti kalau konsumen dianggap sebagai hakim tertinggi, yang bisa menilai mutu produk maupun jasa sebuah industri. keahlian buat memahami kebutuhan pelanggan, dan dapat menjalin komunikasi yang bagus ialah kualifikasi yang diperlukan oleh satu orang Green Belt.
  • Selalu memiliki orientasi di produk. Six Sigma Green Belt amat memahami pada tiap hal yang dikerjakannya. Sehingga mendapatkan hasil nyata untuk perusahaan yang menaunginya.
  • mempunyai integritas tinggi dan bisa dipercaya. 6 Sigma Green Belt tidak pernah berbicara tanpa landasan yang jelas. Maka senantiasa berbicara sesuai dengan fakta serta data yang ada.

 

Related posts